Senin, 26 Februari 2018

Cara Membuat Naskah

NASKAH 

Naskah adalah segala macam dokumen buatan tangan manusia secra langsung, baik ditulis maupun diketik, berbeda dari dokumen-dokumen yang di cetak dengan mesin atau diproduksi dengan cara yang terotomasi atau tidak secara langsung menggunakan tangan manusia. Kini istilah naskah juga diartikan sebagai karya tulis dengan berbentuk tulisan tangan , ketikan, atau salinannya yang di buat dengan aplikasi pengolah kata (bahsa inggris word-processing) olehpenulisnya sendiri, berbeda dari karya tulis tersebut dalam cetakan. sebelum teknk cetak dikenal, semua dokumen dan buku adalah naskah. Naskah tidak ditentukandari isinya, yang dapat saja menggabungkan tulisan dengan hitung-hitungan Matematika, prta-peta, gambar-gambar penjelasan, atau ilustrasi-ilustrasi. Naskah dapat saja berwujud buku, gabungan, ataukodeks. Naskah-naskah berilmunisasi diperkarya dengan gambar-gambar, hiasan-hiasan pembingkai halaman, huruf-huruf insial dengan efek  timbul yang rumit, atau ilustrasi-ilustrasi sehalaman penuh. 

Naskah dalam Sejarah

Sebelum ditemukannya percetakan (dokumen), semua dokumen tertulis harus dibuat dan diperbanyak dengan tulis tangan. Biasanya, naskah dibuat dalam bentuk gulungan ataubuku, dan uraian naskah lontarnipa, dluwang/daluang (kertas tradisional beserat kasar drikulit pohon), dan kertas.

Di Asia Tenggara, pada milenium pertama,dokumen paling penting dibuat pada lempeng tembaga yang terhalus dengan pembakaran, dan diukir dengan pahat logam. Di Filipina, misalnya, pada abad ke-9,dokumen tidak diukur dengan pahat, tetapi lebih seperti pencetak dot-metriks masa kini. Dokumen seperti ini jarang sekali ditemukan, dibanding naskah-naskah yang tertuang pada daun atau bambu. Namun, iklim tropis yang lembap menyebabkan naskah-naskah dalam bahan organik tersebuut mudah sekali rusak. Di Nusantara, naskah-naskah yang dibuat padadaun lontar/nipah dan daluang ini banyakdigunakan. Sebagaimana sekarang, naskah pada daluang ditulis menggunakan pena/kuas, sedangkan pada dedaunan, tulisannya diukir menggunakan semacam pisau kecil yang disebut (dalam bahsa sunda: pisaupangot). 

Di Barat pada zaman klasik hingga abad-abad awal Tarikh Masehi, naskah-naskah ditulis tanpa sepasi antar kata (Scriptio continua), sehingga akan menyulitkan bagi yang terlatih. Salinan naskah-naskah tersebut biasanya dalam askara Yunani dan Bahsa Latin dan berasal dari abad ke-4 hingga abad ke-8, di golongkan berdasarkan penggunaaan huruf kapital (maiuscula) atau huruf kecil (minuscula).

Naskah masa Kini

Menurut Library and Information Science, suatu naskah adalah semua barang tulisan tangan yang ada pada koleksi perpustakaan atau arsip; misalnya, surat-surat atau buku harian milik seseorang yang ada pada koleksi perpustakaan. Dalam konteks lain, penggunaan istilah "naskah" tidak semata untuk sesuatu yang ditulis tangan. Dalam penerbitan buku, majalah,dan musik naskah berarti salinan asli karya yang ditulis oleh seseorang pengarang atau komponis. Dalam perfilman teater, naskah berarti teks pemain drama, yang digunakan oleh perusahaan teater atau kru film saat dibuatnya pertunjukan atau pembuatan perfilman.


FUNGSI NASKAH 

Dalam membuat presentasi video naskah berfungsi sebagai :

1. Dasar penentuan kostum
2. Dasar penentuan pemeran 
3. Dasar penghitungan anggaran 
4. Dasar penentuan lokasi/dekorasi
5. Dasar pedoman pengambilan gambar/shooting
6. Pedoman utama dalam pelaksaan produksi 
7. Dasar penentuan peralatan yang akan digunakan
8. Dasar penentuan keraba kerja yang digunakan
9. Dan lain-lain yang terkait dengan proses produksi 


JENIS NASKAH 
1. Non Cerita
a. Berita
b. Dokumentar
c. Feature
d. Reality Program 
e. Dll

2. Cerita
a. Berita/Drama
b. Hiburan : Musik, Lawak, Kuis Dll
c. Iklan (ILM)
d. Dll

Hal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
1. Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.

2. Menggunakan urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik berat pada urutan deskriptif.

3. Urutan terjaga kontinuitasnya.
4. Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan.Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
4. Pada  tahap  simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas,back sound yang sesuai.
7. Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau animasi grafis cara kerja.
8. Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung, diungkapkan dengan sketsa atau animasi.
9. Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan
directsound atau dengan istilah lain sound on tape.


CONTOH NASKAH DRAMA


Seisi rumah terlihat sangat sibuk. Karena sebentar lagi, tepatnya seminggu lagi kakak Tari yang bernama Liana bakal menikah.
Tari sedang menjalani masa libur sekolah, saat itu ia tengah bersantai di ruang tamu, tepatnya di atas sebuah sofa keluarga. Beberapa saat kemudian, Liana kakaknya menghampiri dirinya yang tengah bersantai.
Liana : Tari, kamu sedang libur kan?
Tari : Iya kak, memangnya ada apa ya?
Liana : Kakak bisa minta tolong kamu nggak?
Tari : Memang minta tolong apa kak?
Liana : Kebetulan kurir yang seharusnya menolong kakak sedang sakit. Bisa nggak kamu tolongin kakak ngambil souvenir yang ada di mall, nganterin sisa dari bayar catering di Gading Resto, ambilin baju buat pagar ayu di BUdhe Ayu sama ngecek persiapan gedung pernikahan untuk kakak?
Tari : Apa??? Kok banyak banget sih kak. Masak itu harus diselesaikan dalam satu hari?
Liana : iya, makanya itu kakak minta tolong sama kamu karena kakak juga sedang sibuk nih, kan mumpung kamu juga sedang nganggur, please yaa?
Tari : Iya dehh.
Kemudian Tari mulai berpikir bagaimana caranya agar ia bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh kakaknya, padahal jarak dari tempat yang dituju juga lumayan berjauhan satu sama lainnya. Kebetulan saat itu Mega dan Heru tengah berkunjung ke rumah Tari.
Mega : Tar, kita jalan-jalan yuk! Sekalian ke toko buku, katanya si Heru sedang ada diskon besar-besaran loo!
Heru : iya nih Tar. Kan kemarin kamu juga katanya sedang nyari novel terbarunya si Alberthiene ENdah, kan?
Tari : Wah, sorry ya teman-teman, sepertinya aku nggak bisa ikut kalian jalan-jalan deh. Soalnya sekarang aku lagi dapet tugas buat bantuin kak Liana buat nyiapin pernikahannya. Lihat nih, aku harus ke semua tempat ini coba.
Kemudian tari memperlihatkan kertas berisi tugas yang tadi diberikan oleh kakaknya.
Mega : Kamu yakin Tar bisa ke semua tempat ini? Kan semuanya saling berjauhan. Apa ada yang bisa kita bantu nih?
Heru : Iya nih, bener kata si Mega! Gimana kalo kita bantuin kamu aja, kayaknya kamu bakal kecapean juga kalo cuma ngerjain sendiri? Aku telpon si Danang sama Joni juga sekalian deh biar semakin mudah ngerjainnya, juga biar makin rame.
Heru pun menelepon Danang terlebih dahulu.
Heru : Halo, Dan. Kamu bisa bantuin Tari nggak? Dia sedang butuh bantuan buat nyiapin pernikahan kakaknya. Nah, kan kebetulan Rumah kamu deket sama mall. BIsa nggak minta tolong ambilkan souvenir di mall?
Danang : Oke, bisa aja sii, tapi bentar ya? Soalnya ini sedang repot aku.
Sedangkan di sisi lain Danang sedang asyik membaca berita mengenai tempat permainan yang baru yang ada di mall dekat rumahnya tersebut. Ia ingin cepat-cepat mencoba permainan baru tersebut.
Danang : Kalo bantu ngambil souvenir bua Tari aku nggak bakal bisa nyoba game bar nih. Tapi udah terlanjur ngmong oke. Gimana ya? Ah, bohongin mereka aja dehh!
Danang kemudian mengirimkan pesan kepada Heru. Dia berkata jika dirinya tiba-tiba dimintai tolong oleh ibunya dan tidak dapat menolong Tari.
Heru : Danang ngirim SMS nih. Katanya dia mendadak harus segera membantu ibunya. Jadi yang mengerjakan tugasnya kita berempat saja sama si Joni. Aku sama si Mega nanti ke mall nagmbil souvenir, Tari nanti ke Gading Resto dan cek kesiapan gedung. Terus Joni ngambil baju pagar ayu ke Budhe Ayu, ya?
Tari : Wah, makasih teman-teman. Tanpa kalian aku tidak bisa apa-apa pasti ngerjain ini semua.
Mega : Sama-sama Tar. Kita sebagai seorang teman memang sudah seharusnya saling tolong menolong kan! Kita kan juga sudah lama menjalin persahabatan selama sepuluh tahun lamanya.
Heru dan Mega kemudian pergi ke mall untuk mengambil souvenir di sana. Sesampainya di mall.
Mega : Her, coba deh kamu lihat anak yang pake baju biru itu? rasanya kok kayak mirip sama si Danang ya?
Heru kemudian melihat menuju arah yang tadi ditunjuk oleh si Mega. Seseorang yang mengenakan baju biru terlihat sedang asyik bermain pada salah satu game center yang berada di mall tersebut.
Heru : Loh, itu sih memang si Danang. Samperin yuk Meg!
Mega dan Heru kemudian menghampiri si Danang yang tengah asyik bermain game. Kemudian mereka menepuk bahu si Danang.
Heru : Hayyoo…, katanya mau bantu ibu? Kok malah ada disini?
Mega : iya nih Nang, parah kamu. Bisa main disini tapi nggak mau bantuin si Tari. Dia kan sahabat kamu juga padahal.
Danang yang saat itu sedang bermain game seketika pun langsung kaget serta memasang wajah kikuk dan menunduk merasa bersalah.
Danang : iya, maaf dehh, aku khilaf. Aku tadi benar-benar pengen cobain game ini soalnya. Tapi malah sudah terlanjur janji buat bantu Tari. Ya sudah akhirnya aku bohong saja.
Mega : Kami nggak ngerti betapa kerepotannya Tari, Nang.
Danang : Maaf…
Heru : Sudah lahh, jangan minta maaf sama kita, tapi minta sama Tari sana. Barangkali sekarang dia masih di rumah, karena tadi sebelum pergi saudaranya datang menemuinya.
Danang : Aku ke rumah Tari sekarang aja dehh!
Mega : Ehh, tunggu sebentar! Bantuin kita dulu nih bawa souvenir! Nanti kita sama-sama ke rumahnya si Tari.
Setelah mengambil souvenir di mall, mereka pun kembali ke rumah si Tari bersama dengan si Danang. Saat mereka kembali, si Joni sudah berada disana terlebih dahulu.
Tari : Loo, kok Danang kamu kok ikut? Katanya sedang bantuin ibumu?
Joni : lah iya Nang, kok cepet sekali kamu?
Heru : Alibinya dia aja sih Tar. Padahal aslinya asyik sedang main game (Heru dan Mega tertawa)
Danang : Iya nih Tar. Maaf ya, tadi aku bohong sama kalian. Aku leih mementngkan main game daripada bantuin sahabat sendiri.
Tari : Udah lah. Nggak apa-apa kok Nang.
Danang : Mungkin sekarang ada yang masih bisa ku bantu Tar?
Tari : Ada dong pastinya! Ngecek perlengkapan gedung bisa?
Danang : Bisa lahh! Apa sih yang nggak buat Tari?!

Mereka semua pun tertawa lepas.

Macam-macam Naskah

(1) Naskah spontan
Ini adalah naskah yang dikirimkan penulis kepada penerbit untuk kemudian penerbit mempertimbangkan terbit/tidaknya.
Misalnya, kamu punya naskah novel sastra yang kamu tulis sendiri, kemudian kamu mengirimkannya ke penerbit. Inilah naskah spontan. Naskah spontan ditulis sepenuhnya atas inisiatif dan kemauan penulis, sama sekali tidak ada pihak luar yang "menyuruh" dia untuk menulisnya. Misal kamu pengen nulis tentang tips trik modifikasi motormatic ala-ala kekinian, lalu kamu menulisnya sampai selesai. Ini naskah spontan. Dengan kata lain, naskah spontan ditulis murni atas keinginan si penulis (tentunya berdasarkan pertimbangan si penulis).

Karena sifatnya yang 'manasuka,' naskah spontan harus melalui proses seleksi dan evaluasi dulu di penerbit sebelum diterbitkan. Penerbit tentunya akan mempertimbangkan baik-buruknya isi naskah, serta sesuai/tidaknya naskah spontan itu dengan karakteristik terbitannya. Jenis naskah spontan ini akan lebih besar peluang diterimanya jika penulis mengirimkannya ke penerbit yang tepat. Misal naskahmu tentang usaha ternak bebek, maka sebaiknya kirimkan naskahmu ke penerbit buku-buku pertanian/peternakan. Begitu juga, jika naskah novelmu adalah tentang roman remaja, kirimkan lah ke penerbit yang memang menerbitkan buku-buku remaja. Hal-hal yang menjadi pertimbangan penerbit di antaranya: isi naskah, tren pasar, serta kondisi pangsa pasar (calon pembaca).

(2) Naskah Pesanan
Yah, namanya juga pesanan jadi sederhananya ini adalah naskah yang "dipesan" oleh penerbit. Suatu ketika, buku tentang Tes CPNS tengah laris di pasaran, maka penerbit bisa saja memesan naskah buku Tes CPNS kepada penulis. Mungkin, naskah buku CPNS yang masuk sedang kosong atau sedikit, padahal pasar tengah butuh banyak. Maka, penerbit pun memesannya ke penulis. Inilah satu kehebatan penulis, kadang penerbitlah yang mencari penulis dan bukannya penulis yang mencari penerbit. Keren kan? Tapi, tidak semua penulis bisa dicari oleh penerbit. Hanya penulis-penulis tertentu saja yang menjadi buruan penerbit untuk memesan naskah.Biasanya, penulis-penulis naskah pesanan adalah mereka yg ahli dalam suatu bidang. Misalnya saja, sastrawan besar, pakar IT, atau motivator. Bisa juga mereka ini adalah penulis yang telah banyak menulis buku dalam suatu tema, misal penyusun buku-buku tentang Tes CPNS.

Para penulis pesanan ini menjadi tumpuan penerbit ketika kondisi pasar tengah lesu, atau ketika buku-buku tertentu tengah laris. Ketika musim tes CPNS misalnya, penerbit akan memesan naskah kepada penulis yang biasa menulis buku-buku tentang CPNS.

Penulis naskah pesanan juga dituntut untuk ahli atau memahami tema-tema yang menjadi spesialisasinya. Karena naskah pesanan butuhnya cepat, maka garapnya juga kilat, tapi isinya tetap tepat. Begitulah dramanya. Tidak melulu naskah nonfiksi, ada juga penulis fiksi yang menerima pesanan menulis naskah novel loh. Selain penerbit, naskah pesanan juga bisa datang dari pribadi atau instansi yang memang ingin kisah/tulisannya diterbitkan. Buku biografi seorang tokoh terkenal misalnya. Pihak luar bisa memesan naskah biografi tokoh ybs langsung ke penulisnya. Enak kan, jadi penulis yang dicari dan bukan sekadar mencari. Tapi ya itu, syaratnya berat. Kudu cepat dan piawai serta tepat menulis naskah.

(3) Naskah yang Dicari Editor
Dalam hal ini, editor yang bergerilya mencari naskah untuk diterbitkan. Naskah ketiga ini mulai marak di Indonesia beberapa tahun terakhir. Para penerbit mengutus editornya untuk mencari naskah di luar. Mungkin, ada penulis yang cerpennya sering dimuat di koran dan sebuah penerbit tertarik untuk menerbitkannya dalam sebuah kumcer. Penerbit kemudian mengutus salah satu editornya untuk menemui si penulis cerpen, untuk lalu menawarkan kontrak penerbitan. Karena itulah, sering kita lihat editor-editor penerbit mayor yang bukannya kerja di kantor, eh malah jalan-jalan ke kafe atau mal. Bukan, para editor kekinian itu ke mal bukan sekadar untuk konkow, tapi memang hendak bertemu penulis. Editor-editor seperti ini juga sering ngider ke acara kepenulisan atau sejenisnya. Tujuannya, melacak calon penulis yang prospektif. Jejak para editor kekinian ini juga sering ditemui pada forum-forum kepenulisan di dunia maya, semacam Wattpad atau blog. Jadi, jangan pernah ragu untuk menuliskan kisah atau karyamu ke media sosial atau di dunia maya. Siapa tahu, ada editor yang meliriknya. Tapi, hati-hati juga saat mengunggah karyamu di dunia maya karena rawannya pencurian data dan karya. Coba diproteksi terlebih dulu.

(4) Naskah Terjemahan
Yakni, naskah yang diterjemahkan dari bahasa asing untuk kemudian diterbitkan dalam bahasa ibu. Untuk naskah terjemahan, yang dicari penerbit adalah penerjemah untuk menerjemahkan suatu naskah asing ke dalam bahasa Indonesia (misalnya). Terkait naskah terjemahan ini, ada dua jenis: (a) Naskah yang sudah bebas hak cipta dan (b) Naskah yang masih terikat hak cipta. Untuk naskah bebas hak cipta, penerbit bebas untuk menerjemahkan dan kemudian menerbitkannya tanpa membayar royalti kepada penulis. Naskah bebas royalti ini di antaranya naskah-naskah klasik dunia yang diterbitkan sebelum tahun 1900-an sehingga sudah bebas hak cipta. Bisa juga si penulis sendiri yang memperbolehkan naskahnya untuk diterjemahkan dan direproduksi tanpa harus izin/bayar royalti dulu. Ketentuan naskah yang bebas hak cipta kapan-kapan kita bahas dalam satu bahasan sendiri deh.

Untuk naskah yang masih terikat hak cipta, tentu saja penerbit harus meminta izin dulu kepada si penulis atau penerbit asli buku terjemahan. Dalam hal ini, penerbit biasanya harus membayar sejumlah uang sebagai izin reproduksi suatu karya asing ke dalam bahasa Indonesia. Caranya bagaimana? Bisa lewat email, telepon, atau berkunjung langsung ke penerbit di negara asal. Acara-acara internasional seperti Frankfurt Book Fair juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari calon-calon naskah terjemahan. Setelah izin didapat, barulah penerbit mencari penerjemah untuk menerjemahkan naskah terjemahan itu. Lumayan panjang ya prosesnya. Jadi, mohon dimaklumi kalau buku terjemahan sering kali mahal dan lama terbitnya. Prosesnya memang agak ribet cuy.

(5) Naskah Sayembara
Yakni naskah yang pencariannya dilakukan lewat sayembara atau lomba menulis. Biasanya, penerbit membikin lomba menulis dengan tema tertentu untuk kemudian diterbitkan karya-karya pemenangnya. Beberapa kali, @divapress01 pernah mengadakan sayembara menulis ini, di antaranya #fikfanDIVA, #BangunCinta, #HororKotaDunia dan lain-lain. Intinya, penerbit menjaring semua naskah yang masuk untuk kemudian dipilih beberapa yang terbaik yang akan diterbitkan.

Naskah sayembara ini bisa berupa kumpulan cerpen, kumpulan puisi, artikel perjalanan, esai, atau bahkan novel. Biasanya, ada tema khusus dan prosedur yang telah ditentukan oleh penerbit dalam menjaring naskah jenis kelima ini. Bisa pula penerbit menerbitkan naskah hasil lomba yang diadakan oleh instansi lain, misalnya naskah-naskah pemenang Sayembara Novel DKJ.
Bagi kalian yang ingin karyanya cepat terbit, mengikuti lomba menulis ini semacam 'jalan pintas' yang positif. Jadi, rajin-rajinlah ikutan. Menang atau kalah bukan yang utama, mendapatkan pengalaman serta sebagai sarana latihan; itulah yang kita incar dari lomba-lomba menulis.

(6) Naskah kerja sama
Adalah naskah yang diterbitkan atas kerja sama pihak penerbit dengan suatu lembaga/badan/instansi tertentu. Dalam hal ini, sebuah instansi yang menyodorkan naskah kepada penerbit untuk kemudian diterbitkan. Instansi tersebut kemudian membayarkan sejumlah uang kepada pihak penerbit sebagai biaya cetak dan penerbitan buku.  Jadi, sederhananya, pihak penerbit dibayar untuk menerbitkan naskah yang ditawarkan oleh suatu lembaga atau instansi. Atau, bisa juga penerbit dan instansi sama-sama menanggung biaya penerbitan buku dengan persentase yang telah dirundingkan terlebih dulu. Model penerbitan indie sedikit-banyak mirip dengan naskah kerja sama ini, tentunya dengan beberapa perbedaan.

Minggu, 18 Februari 2018

Cara Membuat Iklan Layanan Masyarakat

Iklan Layanan Masyarakat

  1. Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum.
           Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau non profit                       dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kriteria iklan layanan masyarakat

Menurut dewan periklanan di Amerika Serikat yang mensponsori ILM ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan sebuah iklan tertentu merupakan iklan layanan masyarakat atau bukan.
  1. Tidak komersil (contoh: iklan pemakaian helm dalam berkendara)
  2. Tidak bersifat keagamaan.
  3. Tidak bersifat politis.
  4. Berwawasan nasional
  5. Diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat.
  6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima.
  7. Dapat diiklankan.
  8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.
Di Indonesia tidak ada organisasi khusus yang dibentuk untuk menangani ILM. Pada umumnya ILM dibuat secara sendiri-sendiri oleh biro iklan yang bekerja sama dengan media dan pengiklan. Hal ini mengakibatkan kurangnya komitmen dan sinergi dalam merumuskan iklan, biaya, serta pesan yang ingin disampaikan sehingga ILM tidak dilakukan secara rutin. Selain itu ILM juga dikenakan pajak iklan, walalupun ruang dan waktunya disumbangkan oleh media.

Sejarah iklan layanan masyarakat[sunting | sunting sumber]

Di dunia[sunting | sunting sumber]

  • Iklan layanan masyarakat secara resmi diperkenalkan pertama kalinya di Amerika Serikat pada tahun 1942, ketika dibentuk The Advertising Council (Dewan Iklan). Pada saat itu Perang Dunia II telah mendorong terciptanya ahli-ahli komunikasi yang menggunakan bakat dan kemampuan mereka untuk memenangkan Perang Dunia II. Dewan iklan AS saat itu didirikan oleh American Association of Advertising Agency (4A), Associatin of national Advertiser (ANA), Magazine Publisers Associations (MPA), Newspaper Advertising Bureau (NAB), dan Outdoor Advertising Association (OAA).
  • Setelah perang usai dan keadaan masyarakat telah berubah Dewan Iklan gencar melakukan iklan layanan masyarakat untuk memperbaiki sistem pendidikan dan promosi vaksin polio (1950), untuk mencegah bahaya polusi (1960), kampanye untuk bahaya penggunaan obat-obatan terlarang (1970-sekarang).
  • Pada tahun 1989, Dewan Iklan Amerika Serikat menerima 300-400 permintaan dari berbaga pihak, organisasi nirlaba, atau pemerintah untuk mengkampanyekan masalah sosial. Dewan Iklan AS juga menerima sumbangan dari beberapa perusahaan senilai 1,9 juta dollar untuk hal ini.

Di Indonesia

  • Pada tahun 1968, biro iklan Intervista menjadi biro iklan pertama yang mempelopori pembuatan ILM yang mengangkat masalah tentang pemasangan petasan yang sedang marak saat itu.
  • Pada tahun 1974, Matari Ad membuat iklan yang mengangkat makna hubungan orang tua dan anak.
  • Beberapa kampanye ILM yang dikenal luas di Indonesia diantaranya adalah kampanye tentang Keluarga Berencana, Aku Anak Sekolah*), Pemilu Visi Anak Bangsa.
  • Pada Tahun 1970an, Iklan Matari Ad membuat ILM yang dapat dikenang sampai saat ini yaitu iklan "Renungan Bagi Orang Tua" mengangkat puisi Khalil Gibran.
  • Pada tahun 2007Laurier membuat ILM yang berisi tentang bahaya seks bebas pada usia remaja.
  • Keterangan = AKU ANAK SEKOLAH (A2S) merupakan Organisasi yang dibentuk oleh Komite Pendidikan milik Pemerintah atau Swasta bertujuan untuk mengurangi Permasalahan dunia pendidikan di Indonesia.

1. Contoh Iklan Layanan Masyarakat Bahaya Merokok

contoh iklan layanan masyarakat
Sama seperti ILM atau iklan layanan masyarakat tentang narkoba. ILM bahaya merokok biasanya menjelaskan tentang bahaya merokok dan zat- zat kimia yang terdapat dalam rokok. Selain itu juga terdapat slogan ajakan- ajakan untuk berhenti merokok. Seperti Stop Merokok!, Jauhi Rokok!, Matikan Rokok! dan lain lain.
Contoh Teks Kalimat Iklan Layanan Masyarakat Bahaya Rokok
Mungkin menurut remaja merokok itu terlihat gaul, bagi sebagian wanita merokok adalah gaya hidup. Tapi apakah anda tahu apa yang terkandung dalam rokok? Terdapat lebih dari 4000 zat kimia yang berbeda.43 diantaranya diketahui sebagai penyebab KANKER.
Apakah anda akan tetap merokok????? atau… BERHENTI!! (iklan layanan GIS, depkominfo).
Setiap kali kamu menghisap rokok, rokok akan membunuhmu hidup hidup. Merokok merusak dan menghancurkan pelan pelan organ dan jaringan vital tubuhmu, jantung, paru- paru, mulut, gigi, tenggorokan dan otak… Berhenti merokok sekarang juga. Rokok Membunuhmu Hidup- Hidup!!.

 2. Contoh Iklan Layanan Masyarakat Tentang Kesehatan

contoh iklan layanan masyarakat tentang kesehatan
dinkes.malangkota.go.id
Pembuatan iklan jenis ini bertujuan untuk mengingatkan atau memberitahukan masyarakat suatu informasi yang berhubungan dengan kesehatan. Berupa cara singkat mencegah suatu penyakit atau kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan pemerintah.
Contoh Teks Iklan Layanan Masyarakat Kesehatan;
Anak harus diajak ngobrol dan bermain. Supaya dia mau makan 3x sehari, diselingi buah 2x
agar anak sehat dan tinggi. itu salah satu cara agar Anak Bergizi Tinggi Berprestasi (iklan layanan masyarakat posyandu).

3. Contoh Iklan Layanan Masyarakat Makanan

contoh iklan layanan masyarakat makanan

Sebenarnya iklan jenis ini dapat dikategorikan Iklan layanan masyarakat kesehatan. Karena hal yang disampaikan tentu saja bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang informasi- informasi yang berkaitan dengan makanan. Baik itu yang baik atau yang buruk untuk kesehatan.
Contoh Kalimat Iklan, ILM Makanan;
Sayur dan buah dapat membuat tubuh sehat dan melindungi kita dari berbagai macam penyakit. Sadarilah sedari dini manfaat mengonsumsi sayur dan buah untuk menuju keluarga sehat dan Indonesia sejahtera. sayur dan buah setiap hari. Sehat dan Cerdas . PASTII (Kementrian Kesehatan RI).

4. Contoh Iklan Layanan Masyarakat Bahaya DBD


iklan layanan masyarakat tentang kesehatan
poster ILM | ismkmi.wordpress.com
Contoh Teks Iklan Layanan Masyarakat Bahaya DBD
Waspadalah terhadap cuaca yang tak menentu. kelmbapan udara membuat nyamuk aedes aegypti berkembang biak. Nyamuk berkembang biak ditempat yang tergenang air, nyamuk menggigit sambil menyebarkan parasit ke darah. menggigit dan menyebarkan dari orang yang terinfeksi virus. IAkibat bila tak acuh pada dan lingkungan. Waspada demam berdarah, nyamuk aedes aegypti. Ada Disekitar Kita!!

  5. Iklan Layanan Masyarakat Lingkungan / Go Green


contoh iklan layanan masyarakat lingkungan
kslundip.wordpress.com

Contoh Teks Iklan Go Green
Ada tindakan yang lebih bijaksana. Daripada membuang sampah sembarangah, kita dapat memanfaatkan kembali botol bekas air mineral ini untuk dijadikan vas bunga, tempat pensil dan celengan. Kita harus mulai peduli tentang dampak yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan. Semua dapat dilakukan dari hal yang kecil. “Reuse, Reduce, Recycle”. Bila masih sulit untuk melakukan hal ini. Mari kita mulai dengan membuang sampah pada tempatnya. (sumber; multimedia SMK sukawati Sragen).

Peran dan Fungsi Iklan Layanan Masyarakat




Apa itu iklan layanan masyarakat? Menurut Nuradi, pengertian Iklan Layanan Masyarakat adalah jenis periklanan yang dilakukan oleh organisasi komersial maupun non komersial (pemerintah) untuk mencapai tujuan sosial atau sosio-ekonomis (terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat). Sedangkan menurut Crompton dan Lamb, Iklan Layanan Masyarakat adalah bentuk komunikasi visual yang disumbangkan oleh media untuk kepentingan masyarakat, yang berarti gratis.

Menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), ILM adalah pesan komunikasi pemasaran untuk kepentingan publik tentang gagasan atau wacana untuk mengubah, memperbaiki atau meningkatkan sikap atau perilaku mereka. Produksi maupun penyiaran media ini sebagian atau seluruhnya dikelola dan atau didanai oleh pelaku periklanan.

Ada beberapa ciri ILM di antaranya yaitu: ILM mengangkat tema atau isu sosial yang berkembang dalam masyarakat. Pada media massa cetak seperti surat kabar, ILM biasanya berukuran besar sehingga menarik perhatian pembaca. ILM berupa himbauan, ajakan, atau informasi yang bersifat umum ditujukan kepada masyarakat luas. Ketika sebuah organisasi membuat ILM maka mereka dianggap mempunyai kepedulian yang lebih terhadap tema yang diangkat sehingga akan meningkatkan citra organisasi tersebut.


Minggu, 11 Februari 2018

Film Pendek

A. Dasar pembuatan film
Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
Temukan Ide Cerita
Kalau tak ada ide cerita, walaupun Anda punya kamera yang mahal dan bagus, film tak tercipta juga.  Untuk itulah, dalam proses produksi film, langkah pertama adalah temukan ide cerita Anda. Usahakan cerita dengan ide yang baru dan unik. Belum pernah ada sebelumnya.
Riset
Ini tak kalah penting. Riset inilah yang akan membawa film ada mempunyai reputasi yang tinggi. Apalagi kalau Anda sedang ingin membuat film bergenre sejarah.  Riset ini bisa dilakukan dengan misalnya membaca referensi, buku-buku literatur yang mendukung film tersebut, atau bisa juga misalnya dengan melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh atau ahli yang terkait dengan tema film yang sedang digarap.
Casting
Ini terkait dengan rekruitment tokoh. Proses seleksi dan pencarian tokoh berbakat yang akan memerankan film tersebut. Baik itu tokoh utama, maupun tokoh tambahan. Dalam beberapa adegan, mungkin akan terjadi adegan ekstrem seperti perkelahian atau adegan ekstrem lainya. Untuk itu diperlukan tokoh pengganti. Dalam proses inilah semua itu berlangsung.
Shooting
Proses ini adalah tahap pengambilan gambar. Dalam proses ini sang sutradara menjadi ujung tombak dalam mengarahkan kameramen melakukan kerja-kerjanya.  Memang, kameramen pasti punya cukup keahlian untuk mengambil gambar. Tapi, sang sutradaralah yang menentukan bagaimana sudut pandang pengambilan gambar, mana yang harus ditonjolkan dsb. Begitu juga, saat shooting ini, sang sutradara juga mengarahkan tokoh-tokoh atau pemeran film tersebut agar sesuai dengan skenario yang telah disusun sebelumnya.
Editing
Inilah tahap akhir proses produksi film. Saat pengambilan gambar mungkin terjadi kesalahan-kesalahan. Dalam tahap inilah Anda atau tim Anda bisa melakukan editing atas sebuah film. Editing ini sebenarnya adalah proses penggabungan adegan-adegan film yang telah diambil gambarnya sebelumnya. Menambah efek-efek dalam adegan yang terekam, atau mengurangi atau meng-cut adegan-adegan yang tidak atau kurang perlu. Nah, setelah selesai proses pengeditan saatnya film itu diedarkan ke publik.
Pada umumnya cara pembuatan film sama saja, tidak terlalu memusingkan. Mungkin yang akan menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan step by step pembuatan film tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa Anda tapaki :
1. Buatlah Ide
Carilah ide yang menarik, yang sensasional dan tidak pasaran. Biasanya orang suka menonton film karena merasa ada bagian dari film itu yang dekat dengan dirinya. Carilah tema yang unik tetapi dekat dan familiar di hati masyarakat.
2. Buatlah sasaran ide kita
Setelah mendapatkan ide, kita tentukan film kita mau ditujukan untuk siapa? Mahasiswa? Pelajar? Anak-anak? Keluarga? Bila kita sudah menemukan segmen yang tepat, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan alur cerita.
3. Sinopsis film
Tak akan ada sebuah film yang bagus tanpa sinopsis. Bahkan, film dokumenter pun memerlukan sinopsis untuk narasi dan menggambarkan cerita apa yang akan diusung. Buatlah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, langsung pada sasaran, konflik yang jelas dan ending yang mengejutkan.
4. Naskah Skenario
Bila film telah selesai, buatlah skenario. Anda bisa meminta orang lain untuk menulis, lalu Anda mengurusi hal lain atau Anda tulis sendiri skenario Anda. Setelah skenario jadi, mulailah membuat film.
5. Mulai membuat Film
Tentukan story board film kita, tentukan lokasi, cari view yang bagus untuk lokasi agar sesuai dengan tempat yang diinginkan dalam skenario. Tempat yang sesuai mendukung cerita.
6, Siapkan alat-alat teknis
Siapkan kru. Siapkan lampu, kamera, setting, property, kostum, piñata make up, dan lain-lain sebagainya.
7. Tentukan budget
Setelah menentukan apa dan siapa yang kita inginkan, kita bisa memulai membuat budgetatau anggaran film. Tetapi lebih baik budget sudah disiapkan sejak awal.
8. Syuting dan Editing
Setelah mendapatkan izin dan lain sebagainya, Anda bisa mulai syuting. Begitu selesai syuting, adegan-adegan film diedit berdasarkan urutan scene di dalam skenario.
9. Review dan Revisi
Review, lihat ulang hasil film yang sudah Anda buat. Lalu revisi bila ada bagian scene yang jelek, bisa Anda buang. Bila ada scene yang kurang, bisa Anda tambahkan yang baru.
10. Buat promosi
Siapkan media untuk promosi seperti spanduk, iklan, trailer, pamflet, poster dan lain-lain.
11. Masukkan dalam DVD
Setelah film Anda finish, Anda bisa masukkan dalam keeping DVD. Dan gandakan keping DVDitu untuk keperluan pribadi, distribusi atau promosi.
Itulah tadi langkah-langkah dasar dalam membuat film. Tentu saja pelaksanaannya tidak semudah teori, namun tidak ada salahnya mencoba dan terjun langsung. Dengan mengerjakan sesuatu yang menurut kita susah, lambat laun akan menjadi mudah.
10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK
1. Riset Awal!
Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi.
2. Siapkan Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong (bawa cadangan ya).
3. Riset Lapangan
Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Bagaimana caranya? Ya jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.
4. Buat Alur Cerita Kasar
Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.
5. Buatlah Sinopsis
Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yang dibutuhkan di luar wawancara.
6. Syuting atau Pengambilan Gambar
Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orang yang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.
Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga, gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar daftar tersebut.
Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.
Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yang sudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya waktu dan kaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan lain yang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.
Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.
7. Buat Alur Cerita Final
Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?
Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apa yang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki dan buat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.
Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.
8. Mengedit Film
Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.
Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.
9. Musik Latar atau “Soundtrack”
Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orang sembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yang pandai membuat musik untuk membuatkan musik untuk film ini.
10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”
Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.

Film pendek

Film pendek ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Di awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh comedian Charlie Chaplin. Secara teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi di bawah 50 menit. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.
Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya.

Sejarah Film Pendek

Istilah film pendek mulai populer sejak tahun 50-an, sedangkan alur perkembangan film pendek dimulai dari Jerman dan Perancis. Para penggagas film pendek itu ialah Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry di Perancis. Kemudian muncul Oberhausen Kurzfilmtage yang sekarang menjadi festival film pendek tertua di dunia, tepatnya di kota Oberhausen sendiri. Tidak menunggu waktu yang lama Paris pun menjadi saingan dengan kemunculan Festival du Court Metrage de Clermont-Ferrand yang diadakan tiap tahun. Festival-festival film pendek di Eropa menjadi ajang eksibisi utama yang sarat pengunjung, apalagi didukung dengan munculnya cinema house bervolume kecil. Masyarakat pun dapat menyaksikan pemutaran film-film pendek ini di hampir setiap sudut kota di Eropa.
Di Indonesia film pendek sampai sekarang masih menjadi sosok yang termarjinalkan dari sudut pandang pemirsa. Film pendek Indonesia mulai muncul di kalangan pembuat film Indonesia sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para film-enthusiasts di era tahun 70-an bisa dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer positif bagi perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan, Dewan Kesenian Jakarta mengadakan Festival Film Mini setiap tahunnya semenjak tahun 1974, dimana format film yang diterima hanyalah seluloid 8mm. Tapi, sangat disayangkan pada tahun 1981 Festival Film Mini berhenti karena kekurangan dana.
Tahun 1975 mulai muncul Kelompok Sinema Delapan yang dimotori Johan Teranggi dan Norman Benny. Kelompok ini secara simultan terus mengkampanyekan pada masyarakat bahwa seluloid 8mm dapat digunakan sebagai media ekspresi kesenian. Hingga pada tahun 1984 munculnya hubungan internasional diantaranya dengan para filmmaker Eropa terutama dengan Festival Film Pendek Oberhausen. Hal itu, membuat film pendek mulai berani unjuk gigi dimuka dunia. Keadaan ini memancing munculnya Forum Film Pendek di Jakarta, yang berisikan para seniman, praktisi film, mahasiswa dan penikmat film dari berbagai kampus untuk secara intensif membangun networking yang baik di kalangan pemerhati film.
Tapi, tetap saja hal itu tidak berlangsung lama karena Forum Film Pendek hanya bertahan selama dua tahun saja. Secara garis besar, keadaan film pendek di Indonesia memang dapat dikatakan ironis. Karena film pendek Indonesia hampir tidak pernah tersampaikan ke pemirsa lokal-nya secara luas karena miskinnya ajang-ajang eksibisi dalam negeri. Tetapi di sisi lain, di dunia internasional film pendek Indonesia cukup mampu berbicara dan eksis. Dari sejak karya-karya Slamet Rahardjo, Gotot Prakosa, Nan T. Achnas, Garin Nugroho, sampai ke generasi Riri Riza dan Nanang Istiabudi.

TIGA CONTOH SINOPSIS FILM PENDEK KARYA ANAK BANGSA

 SINOPSIS FILM PENDEK "MATA BINTANG" 
 1) Seorang pemuda yang datang ke desanya untuk melepas kepenatannya dari rutinitas kuliah di kota. Saat Bintang pulang kedesanya ia bertemu dengan kawan lamanya saat di desa dulu yaitu Ferry. Bukan hanya ingin berlibur dan bertemu teman lama saja, Bintang juga ingin bertemu dengan Devi orang yang dia sayangi dulu. Tapi tidak disangka Devi malah bers1ifat dingin saat bertemu dengan Bintang. Devi tak tahu bahwa dulu Bintang pernah menyumbangkan kornea matanya untuk dirinya yang buta warna. Saat Devi ingin mendatangi Bintang, waktu sudah terlambat. Bintang sudah kembali ke kota untuk mendatangi ibunya yang sakit.
SINOPSIS FILM PENDEK “BEDA WARNA”
Ada dua orang sahabat yang memiliki kegemaran yang sama yaitu minum kopi. Evan dan Andi menyukai minum kopi, hanya saja mereka berdua memiliki selera rasa kopi yang berbeda satu sama lain. Andi lebih menyukai kopi2 hitam, sedangkan Evan lebih suka kopi susu. Saat Andi mengajak Evan untuk pergi minum kopi bersama, Evan membuat Andi marah. Kopi hitam yang dibelikan Andi untuk Evan sama sekali tidak disentuh oleh Evan. Dari itulah Andi salah paham dengan perlakuan Evan. Di waktu yang berbeda Evan mengajak Andi untuk pergi minum kopi bersama dan disitulah Evan menjelaskan kenapa dia tidak meminum kopi hitam pemberian Andi waktu itu.

SINOPSIS FILM PENDEK “SEKOLAH KU”
Andi adalah seorang anak yang hidup di sebuah desa yang masih asri. Andi seorang anak berumur 17 tahun yang tidak memiliki harapan lagi untuk melanjutkan sekolahnya di tingkat SMA, karena biaya yang terbatas. Suatu pagi seperti hari biasa dimana ia membantu ayahnya bekerja di sawah, ia terdiam melihat sekelompok anak mengenakan seragam, sepatu dan membawa tas hendak berangkat ke sekolah. Andi hanya bisa berangan-angan kapan ia bisa ikut bersama temannya berangkat sekolah. Harapan Andi untuk sekolah seakan tidak akan pernah terwujud, karena faktor kesejahteraan ekonomi yang rendah dan harus membantu orang tuanya sebagai buruh tani.
Di sore hari saat ia akan pulang dari sawah, ia melihat sekelompok orang membawa peralatan pertanian (cangkul, sabit dan lain-lain) dari arah berlawanan. Andi merasa keheranan dan bertanya-tanya mau pergi kemana orang-orang itu, mau pergi berunjuk rasa atau mengamuk warga. Namun semakin dekat massa tersebut, Andi sedikit kaget setelah melihat mereka juga  membawa alat tulis. Ketika mereka berpapasan, Andi diajak untuk ikut bergabung dan pergi bersama mereka.
Sesampainya mereka di tujuan, Andi baru tahu bahwa mereka menuju kesekolah yang ada di desanya. Sekolah baru itu adalah sekolah terbuka. Siswa sekolah itu tidak dibatasi umur layaknya sekolah umum yang ada. Sekolah ini memberikan pelayanan secara gratis bagi siswanya, pelayanan tersebut ialah gratis uang sekolah, alat tulis, dll. Siswa yang lulus dari sekolah ini pun mendapat sertifikat. Kegiatan pembelajaran di sekolah ini dilakukan 3 kali dalam seminggu disore hari selama 3 tahun, sehingga tidak mengganggu aktivitas siswanya. Dengan adanya sekolah terbuka, Andi bisa melanjutkan pendidikannya dan menggapai mimpinya yang belum tercapai selama ini.